4/20/2021

Tinggi Bagaikan Bintang

DAFTAR ISI [Buka]

 

Rendah hati, dan jadilah bintang yang menjulang di langit.
Walau dalam bayangan air sekalipun, ia tetaplah menjulang tinggi. Janganlah menjadi awan yang terbang ke langit, seakan-akan tinggi, padahal tidak ada isinya.

Saat malam tiba, ketika kegelapan meliputi seluruh ruang di bumi, jauh di langit tinggi, berkelap-kelip bercahaya menerangi langit biru. 

Bintang-bintang itu bertebaran membentuk berbagai gugus yang enak dipandang mata. 
Bintang itu menjadi sumber cahaya yang membuat kegelapan menjadi indah. Dia akan selalu tinggi menjulang walaupun terlihat dari bayangan air di bumi.

Berbeda dengan awan yang berarak putih atau hitam di langit. Ia terbang bergumpal-gumpal dan meninggi menuju langit seakan-akan ialah yang tertinggi di dunia ini dan tidak ada lagi yang menandingi. 

Padahal gumpalan awan berarak itu tidak ada artinya dan hampa belaka. Awan tidak lebih sekadar batas pandangan mata manusia di langit. 

Ada dua pilihan buat hidup manusia di masa depan: mau jadi bintang atau awan. 
Dua-duanya adalah pilihan yang dapat kita lakukan. 
Dua-duanya adalah cita-cita yang bisa kita capai, berkembang dan maju membubung tinggi ke langit tujuan, namun dengan kondisi berbeda. 

Menjadi bintang adalah mengembangkan diri dengan penuh prestasi, sedangkan menjadi awan hanyalah mengembangkan diri dengan sensasi tanpa ada prestasi. 

Bintang adalah sang juara. 
Seorang yang menjadi awan selalu ingin terlihat tinggi, ingin dihargai dan dihormati dalam kehidupan sehari-hari dan ingin semua yang dikatakannya didengar. 

Dia ingin semua orang memandangnya sebagai orang yang berprestasi. 
Ironisnya semua itu tidak didukung dengan kondisi sebenarnya. Ia tidak mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang memadai. 

Tidak mampu mewarnai kondisi lingkungan dan kehidupannya, tidak memberikan inspirasi bagi tim kerjanya juga tidak mempunyai prestasi yang menonjol. 

Jangan sampai keinginan untuk dihargai dan dihormati justru menjadikan kita pribadi-pribadi yang sombong dan tinggi hati, justru akan menjadikan kita terpuruk di kerendahan harkat dan martabat kita sebagai manusia.

Dengan kelebihan kita, saatnya untuk lebih merunduk dan rendah hati. Biarkan prestasi kita bicara dan orang lain yang melihat kita sebagai BINTANG.





bm

Dikatakan sukses seorang ibu apabila sudah bisa menghantarkan anaknya kepada Islam yang kaffah.

7 Comments

Mohon berikan komentar yang dengan menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik yang dibahas.

  1. Menjadi bintang,,,Merunduk dan rendah hati,,

    BalasHapus
  2. Lebih bagus lagi kalau bisa jadi matahari. Bisa terlihat lebih besar dan terang.

    BalasHapus
  3. Bintang terlihat kecil tapi ia menghiasi gelap malam dengan kerlipnya sehingga menjadi indah.

    BalasHapus
  4. Rendah hati tidak menjadikan kita terlihat rendah di mata orang lain.

    BalasHapus

  5. Keren.. .Bunda, Betul sekali meraih cita2 harus setinggi bintang

    BalasHapus
avatar
Admin Noeng Blog Online
Welcome to Noeng Blog blog