10/24/2020

Menggapai Sukses dari hal yang Kecil dan Ringan

DAFTAR ISI [Buka]


"Tatapan penuh makna dari seorang penulis hebat "



Tidak terasa waktu berlalu sampai akhirnya bertemu pada pertemuan yang ke 9....

Semakin seru dan luar biasa pelatihan ini, banyak orang-orang hebat yang mau berbagi ilmu dan pengalaman akan kesuksesannya.......

Kalau pelatihan yang lain harus bayar mahal untuk ilmunya tetapi pelatihan ini gratis. Semoga Allah Subhanahu wata'ala membalas kebaikan orang-orang hebat ini. Aamiin.



Materi pada pelatihan kali ini jum'at 23 Oktober 2020 dipandu oleh ibu Siti Fatimah dari Aceh dan menghadirkan sosok yang bersahaja.

Memulai kariernya dari hal yang ringan dan membuahkan hasil yang sangat sukses, beliau adalah bapak Haji Encon Rahman biasa dipanggil kang  Encon.

Kesuksesannya dalam dunia menulis artikel atau cerpen pada majalah, tabloid, dan koran martikel atau cerpen pada majalah, tabloid, dan koran mengantarkannya meraih berbagai penghargaan bahkan hingga mendapat penghargaan guru berprestasi dari tingkat nasional hingga  tingkat internasional di Thailan tahun 2017 mewakili bangsa Indonesia.

Hingga saat ini hampir lebih dari lima ratus artikel yang sudah beliau tuliskan di koran dan majalah ternama. Masya Allah....

Pengalaman Narasumber, 

Tertarik menulis karena senang membaca koran beliau berfikir menulis dikoran itu mudah tetapi beliau tidak berani mencoba menulis di koran.

Sebagai seorang guru kita harus benar-benar mengenal dan memahami potensi anak didik kita terbukti pada bapak Haji Entis guru SPG dari kang Encon, beliau yang menemukan bakat terpendam kang Encon dan mendorongnya untuk mencoba mengirimkan hal-hal yang sederhana seperti menggambar kartun, humor, sajak.

Suatu kebanggaan tersendiri dari narasumber ketika teman-teman mengapresiasi hasil karyanya yang dimuat di tabloid Mitra Desa juga ada honornya, biasanya narasumber akan mentraktir teman-temannya dikantin sekolah.

Narasumber dikenal penulis oleh para guru dan wartawan oleh teman-temannya karena wesel yang dikirim itu melalui alamat sekolah.

Seiring waktu yang berkembang ketika bersama teman-temannya yang  senang menulis maka ilmu pun berkembang. Maka hasil menulisnya pun beragam seperti artikel ringan, cerpen, sajak, sampai merambah ke koran bahasa sunda, tabloid mangle dll.

Dari hasil honor yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan bisa berangkat ke Bandung untuk tes SIPENMARU.

Tetapi belum takdirnya diterima di Perguruan  Tinggi Negeri, beliau melanjutkan menulis dan mulai memberanikan diri mengirim artikel ke koran-koran Nasional.

Kemudian mencoba kuliah di Perguruan Tinggi Swasta Pasundan Bandung jurusan FKIP bahasa dan sastra Indonesia atas ide temannya.

"Kang Encon walaupun memang sering menulis dikoran tetapi ketika tidak di imbangi dengan gelar pendidikan dan konsentrasi kaitannya dengan pendidikan maka percuma" perkataan temannya kepada kang Encon.

Menyadari bahwa memang Bahasa Indonesia itu lebih fokus kepada bagaimana dasar-dasar pengembangan terkait dengan kebahasaan seperti etimologi dan perkembangan keterampilan berbahasa pada umumnya.

Dari tulisan dikoran-koran mampu menuntaskan kuliah di UNPAS, perkembangan menulis di Bandung sangat signifikan dan kang Encon bergabung dengan komunitas balai jurnalistik ICMI Bandung.

Tips dari narasumber bagi para penulis pemula...

Narasumber menyarankan :

  • Rajin mengumpulkan klifing hasil karya, sebagaimana narasumber mengumpulkan klifingnya dari awal sampai saat ini untuk dijadikan dokumen.
  • Ketika kita ingin menulis menulislah yang ringan-ringan saja. Cara ini termasuk level rendah. 
  • Ketika tertarik untuk menjadi profesional mulailah dari mengirimkan tulisan ke media lokal dulu termasuk majalah pendidikan yang lingkupnya lokal.
  • Bergabunglah dengan komunitas yang senang dengan dunia menulis agar bertambah pengetahuan tentang menulis.
  • Tahan banting ketika karya kita dikirim dan tidak dimuat, itu harus introfeksi diri mungkin  judul tidak sesuai atau ide kita sama dengan orang lain.
  • Istiqomah dalam menulis.
  • Harus sering kirim tulisan ke koran.
  • Mengamati apa seperti apa keinginan redaksi koran.
  • Pelajari teknik-teknik dasar, pola dan model dalam proses penulisan khususnya artikel.
  • Dalam menulis kita harus mempunyai tujuan mau cari apa kita menulis dan mempunyai target.
  • Menyimak karya oranglain atau membaca buku saat kita jenuh.
  • Niatkan sebagai ladang ibadah agar menulis lebih produktif 
  • Usahakan memiliki wudhu saat kita sedang menulis.


 Pesan bapak haji encon Rahman:

 "Tetap lah fokus dalam menulis.  Karena dalam menulis ada kebahagiaan yang tak terkira"

 






bm

Dikatakan sukses seorang ibu apabila sudah bisa menghantarkan anaknya kepada Islam yang kaffah.

17 Comments

Mohon berikan komentar yang dengan menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik yang dibahas.

  1. Kereeeeeeen makin ok saja.

    BalasHapus
  2. Wih keren ni bu.. ini tampilan mobile atau deskop bu? Klo sy setel ke tampilan mobile.. sukses ya...

    BalasHapus
  3. Ini tema asli dari blogger ya Bu?
    Begitu buka tadi kecil tulisannya. Tapi tetap bisa dinikmati kok. Ditunggu resume atau tulisan berikutnya Bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga tahu pak ketua hehe, saya ketik, pilih tema fublish deh...

      Hapus
  4. Sip👍 semakin hari semakin apik tulisan nya. Ini berdasarkan kacamata pribadi. Bu Astuti kan selalu ikut Bu Nunung sampai di ujung. Semangat 🙏🙏🙏🙂👍

    BalasHapus
  5. Sip👍 semakin hari semakin apik tulisan nya. Ini berdasarkan kacamata pribadi. Bu Astuti kan selalu ikut Bu Nunung sampai di ujung. Semangat 🙏🙏🙏🙂👍

    BalasHapus
  6. Bu nunung mang punya gaya sdnr dalm membuat resume. Openingnya sy suka. Closing nya juga keren

    BalasHapus
  7. Bu nunung....resumenya bagus......

    BalasHapus
  8. Mantab resumenya buk Nunung ....

    BalasHapus
  9. Mantap, Bu Nunung. Saya cuma mau sedikit bertanya, kalimat 'Pangalaman Narasumber," ini apakah ada kelanjutannya? Menurut saya ini kalimatnya belum selesai karena masih ada tanda koma. Kesannya kalimat ini muncul tiba-tiba. Tidak nyambung dengan paragraf sebelumnya. Solusinya adalah mengganti kalimat tersebut dengan kalimat lain yang lebih jelas dan berhubungan dengan paragraf sebelumnya. Atau bisa juga dengan menjadikan kalimat pendek ini sebagai subjudul, hapus koma lalu cetak tebal. Selain iru, saya pribadi agak terganggu dengan beberapa kesalahan penulisan. Rasanya sayang saja jika resume bagus, tetapi penulisan kurang tepat. Tabik. 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah akan saya perbaiki,ingin rasanya tahu penulisan yang mana yang salah? saya belum mengerti juga soal penulisan.. hehe

      Hapus
avatar
Admin Noeng Blog Online
Welcome to Noeng Blog blog