1.4.a.7 Demokrasi Kontekstual - Budaya Positif
DAFTAR ISI [Buka]
Membuat kesepakatan Kelas melalui cerita dan gambar |
Nunung Komalasari, S. Pd
TK Miftahul Haq-Paseh
Calon Guru Penggerak Angkatan 2
Kabupaten Bandung
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.(UU No. 20 Th 2003 Ttg Sisdiknas).
Ki Hajar Dewantara (KHD) mengingatkan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar pancasila dengan memberi contoh (Ing Ngarso Sung Tulodho) dan melakukan habituasi atau pembiasaan yang konsisten di Sekolah. Karena itu, sangat penting bagi guru untuk dapat mengembangkan budaya positif di sekolah agar dapat menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri murid-muridnya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur.
Salah satu Budaya Positif yang dapat diterapkan di sekolah adalah Kesepakatan Kelas. Kesepakatan kelas adalah keputusan yang diambil bersama warga kelas dan dapat di terima dengan lapang dada oleh seluruh warga kelas. Kesepakatan Kelas di setujui oleh Kepala Sekolah, disepakati oleh murid dan di ketahui oleh orang tua murid.
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam membuat kesepakatan kelas yaitu berdiskusi dengan Kepala Sekolah selaku pemangku kepentingan di sekolah. berdiskusi melalui tanya jawab dan cerita tentang keadaan kelas yang nyaman dengan murid, mengingat murid yang saya didik adalah Anak Usia Dini maka saya harus mempunyai strategi untuk dapat melibatkan anak agar lebih kritis, salah satu caranya yaitu dengan cerita atau gambar. Hal ini dilakukan sebelum pembelajaran inti di mulai.
Menggunakan bahasa sederhana, menampung ide atau masukan dari anak-anak terkait dengan kesepakatan kelas yang akan disusun, kemudian menyimpulkan ide anak-anak yang dapat dijadikan rujukan aturan kelas, Menuliskan kesepakatan kelas yang telah disepakati dalam bentuk tulisan dan gambar, melakukan refleksi dan evaluasi terkait dengan kesepakatan kelas yang telah dibuat. Setelah Kesepakatan Kelas di buat maka langkah selanjutnya di beritahukan kepada orang tua dalam kegiatan home visit sehingga kesepakatan itu dilaksanakan dengan optimal.
Respon murid terhadap kesepakatan kelas cukup antusias mereka senang dan memberikan ide-ide unik sesuai bahasa mereka, setelah kesepakatan kelas di buat, pembelajaran dikelas berlangsung cukup kondusif, masing-masing dari mereka saling mengingatkan akan kesepakatan yang telah dibuat.
Kesepakatan kelas dibuat hakekatnya mendidik mereka supaya mempunyai aturan tetapi tidak merasa diatur dan mereka bertanggungjawab atas aturan yang telah disepakati, sedangkan manfaat bagi guru adalah menciptakan kelas yang kondusif sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna.
Tantangan yang saya rasakan selama membuat kesepakatan yaitu saya harus lebih kreatif untuk memotivasi ide-ide cemerlang anak-anak agar lebih kritis dan saya harus lebih kreatif dalam membuat poster atau gambar sehingga anak-anak mudah mengingat kesepakatan tersebut.
Pada Akhir pembelajaran saya selalu memberi apresiasi tepuk tangan kepada anak-anak atas perilaku mereka yang telah mentaati kesepakatan dan untuk memotivasi agar mereka lebih menghargai kesepakatan saya juga kadang memberikan apresiasi gambar bintang untuk semua anak/murid.
Posting Komentar
Mohon berikan komentar yang dengan menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik yang dibahas.