Luas

DAFTAR ISI [Buka]

Hari ini Sofi kurang fokus dalam memberikan les, apalagi ia harus menerangkan tentang luas bangun ruang, pelajaran matematika yang memerlukan logika berpikir fokus. Ia sempat tertegun usai menerangkan tentang luas. 

"Jika luas persegi panjang adalah Panjang kali lebar, maka luas hatiku adalah panjang kesadaran menerima masalah dan lebar  berpikir dewasa hingga dapat memberi ruang pada titik ikhlas" Sofi mencoba berpikir dengan logika.

Kejadian kemarin memang belum selesai dibicarakan, rencananya sore ini ia dan suaminya membuat janji disuatu tempat agar mereka bisa berbicara dengan leluasa tanpa ada anak-anak yang akan mendengarkan.

Sesampainya di tempat yang telah ditentukan mereka sama-sama terdiam sampai akhirnya Sofi memulai pembicaraan.

"Dalam hubungan itu apa bapak ada maksud untuk serius menikahinya ....?" Mencoba untuk tenang dengan rumus hati yang ia temukan.

"ya, tapi itupun kalau ibu izinkan ... kalau tidak ya tidak". Jawab Winarko 

"Berilah saya waktu dulu untuk berpikir, saya ... tidak berhak untuk menghalangi maksud bapak" Ucap Sofi.

"Saya sayang sama ibu, ibu adalah wanita terbaik yang saya temui. Keadaan dia yang membuat saya merasa kasihan dan ingin membantunya, jika ibu tidak mengizinkan saya tidak apa-apa" Winarko berusaha untuk meyakinkan Sofi.

Mereka terdiam sambil menikmati makanan yang dihidangkan. Setelah selesai makan Winarko memulai pembicaraan lagi sambil memegang kedua tangan Sofi

"Maafkan saya bu ... saya sayang ibu ...."

"Manusia tempatnya khilaf, saya juga minta maaf pak, mungkin ... saya ... kurang perhatian hingga memberikan ruang untuk orang lain" Sofi menjawab dengan derai air mata.

Tangan Winarko semakin erat memegang tangan Sofi wanita yang sudah 19 tahun ia nikahi. Bukan waktu yang sebentar untuk mereka saling mengerti.

Bersambung ....

Noeng