Jadilah Sayur Orak Arik Anakku
DAFTAR ISI [Buka]
Beruntung masih kebagian sayuran, hanya mendapatkan 1 ikat kacang panjang, 1/4 kg terong ungu dan 1/4 jagung manis. Maklum sudah sore.
Sambil merenung mau dijadikan masakan apa, saya memotong kacang panjang sepanjang korek api, memotong bulat terong dan jagung manis. Kulihat lemari es hanya tersisa 2 butir telur.
"Lumayan, bisa di bikin dadar telur" Kataku dalam hati.
Belum lagi berhasil menemukan ide mau dibikin apa itu bahan masakan, eh pintu rumah sudah ada yang mengetuk.
Bergegas menuju ke arah depan pintu, ternyata kakak sahabatku lebih tepatnya saya anggap adik karena terpaut jauh usianya.
Tanpa basa basi dia berkata: "Emak ingin bicara hal penting dengan ibu, saya harap ibu mau ikut saya".
"Baiklah, tapi saya hubungi suami saya dulu" Jawab saya.
Ternyata handphone suami tidak aktif, lalu saya tulis pesan lewat WA, menyatakan saya pergi ke rumah Emak sahabatku.
Saya diantar anak laki-laki saya untuk menuju kesana. Ternyata suami sudah ada disana, dengan heran saya duduk dekat suami.
Semua berkumpul dan pembicaraan pun terjadi. Pembicaraan memang belum selesai, tapi saya mengajak suami saya untuk pulang. Tanpa lama kami pun pulang, saya dibonceng suami dan anak laki-laki saya mengikuti dibelakang.
Sesampainya di rumah, dengan senyum anak perempuan saya berkata: "mamah, aku sudah masak .... ".
Bergegas saya ke dapur untuk melihat, alhasil ....
Bahan yang tadi saya sediakan menjadi potongan-potongan kecil dan jagungnya di pereteli, lalu dicampur dengan telor orak arik.
Masya Allah ....
Saya peluk anak perempuan saya tak kuasa menahan tangis, saya tidak tahu harus bersedih atau bahagia, antara kejadian tadi dan hasil masakan anak saya. Yang pasti saya terharu dengan usaha anak saya.
"Kenapa mamah menangis, apa masakannya salah ya mah, maaf ya ... hmm ... Hafsah sering lihat mamah masak orak arik telor dicampur dengan sawi, itu enak sekali mah" Tanya anak saya.
"Mamah terharu, mamah bangga sama Hafsah anak mamah sholehah, Jazakillah khair nak" Jawab saya menahan rasa.
"Ayo kita makan semua, mamah udah lapar ini" Ajak saya.
Semua pun makan bersama, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Waaah luar biasa mantap masakan Hafsah, besok-besok hafsah saja yang masak ya .... " Puji saya untuk membesarkan hatinya.
Keep Smile |
Anak perempuan mmng bisa diandalkan soal masak.. luar biasa
BalasHapusPenuh inisiatif dan kreatif. Sayur orak ariknya mantap.
BalasHapusEnaknya punya anak perempuan, ikut senang bun.
BalasHapussenangnya punya anak perempuan yang suka masak, serasa punya asisten pribadi deh
BalasHapusAnak-anak seringnya tak terduga ya, hebat Hafsah
BalasHapusWah sudah bisa diandalkan untuk memasak lain waktu.
BalasHapusAlhamdulillah Allah memberikan anak-anak yaang sholeh sholehah
BalasHapusDengan alasan sayang, kadang orang tua 'terlalu' kasihan jika anak melakukan beberapa pekerjaan rumah. Padahal justru dari situlah mereka bisa berkembang.
BalasHapusUntung mamahnya tidak ada di sampingnya. Jika ada di samping si Hafsah memasak, n=bisa jadi bumbu sayurnya bertbur "jangan". Jangan masukkan itu dulu, jangan kelamaan ntar osong, jangan terlalu lama ntar vitamin dan mineralnya menghilang. Jangn ini dan jangan itu. Ha ha ha, silakan reply.
BalasHapusBetul sekali pak D...
Hapusitupun sebetulnya kurang garam tapi tak apalah, membuat saya tersenyum dalam kepedihan...haha
Sudah kudugem hahaha
HapusOrak arik telur bertabur sayuran, hmm enak dan bergizi.
BalasHapusAnak perempuan yg hebat, bisa diandalkan
Keep Smile Hafsah...
BalasHapusIbu Nungkom dapat surprise dari buah hati.
Mari disantapppp....
Jadi baper bacanya
BalasHapusAnak siapa dulu dong? Pasti anak mamah
BalasHapus