11/10/2020

Usaha Mencerdaskan Bangsa saat Pandemi

DAFTAR ISI [Buka]



 

" Strategi Pemasaran Buku Saat Pendemi Covid 19 "

Dua kata diatas yaitu "Strategi Pemasaran"  mengingatkan saya 23 tahun silam, saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Ekonomi tingkat Atas (SMEA) jurusan perniagaan.

Ketemu lagi dengan dua kata itu saat saya kuliah,  dalam mata kuliah bidang Manajemen Pemasaran, kebetulan jurusan yang saya ambil adalah Jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Ternyata sebuah lembaga Pendidikan pun memerlukan Strategi Pemasaran agar lembaga tersebut dikenal banyak orang. 

Jujur.....

Kalimat itu membuat saya kurang percaya diri. Bayangkan saja.....                            

Disitu kita harus memiliki cara, gaya, media, juga keahlian dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.

Takdir Allah bertemu lagi dengan kalimat itu di Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 16. Masih dalam suasana sedih hati karena sang motivator Om Jay belum pulih dari sakitnya. Tapi semangatnya tidak boleh padam.

Pada pelatihan kali ini Om Jay beserta team mengundang Bapak Rizky Kurnia Rahman sebagai moderator dan Bapak Agustinus Subardana sebagai Narasumber. 

Narasumber

Mas Rizky, begitu beliau ingin dipanggil mempersilahkan narasumber untuk mengisi materi malam ini. "Tanpa panjang lebar karena panjang dikali lebar sama dengan luas"...(ciri khas moderator kita)

Narasumber mengawali materi dengan membahas mengenai apa itu buku dan ragam terbitan buku. Beliau menggaris bawahi bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan, sarana utama pembelajaran dan sarana  penyampaian informasi.  


Kegiatan pada gambar disamping sebagai wujud dari literasi sekolah untuk mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. 

Narasumber menyampaikan dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.




Narasumber menggambarkan bahwa perkembangan industri penerbitan buku dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. 

Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Wabah Virus Corona 2019 / Covid 19

Wabah virus ini mampu melumpuhkan banyak sektor, bukan saja perekonomian tapi dunia pendidikan pun terguncang, termasuk pada penerbitan buku seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha bagi pelaku usaha.

Narasumber menyampaikan dengan covid 19 dampak penjualan buku sangat dirasakan betul bagi para pelaku usaha bidang penerbitan buku, diantaranya: pertama jaringan buku sebagian besar tutup, kedua pengunjung masih ada kekhawatiran akan tertular terkena covid sehingga sepi pengunjung, ketiga penurunan omset, keempat mengurangi distribusi buku ke toko buku, kelima beberapa penerbit gulung tikar, keenam penawaran buku langsung ke lembaga pendidikan dihentikan, ketujuh hampir seluruh instansi baik instansi umum maupun lembaga pendidikan mengurangi pembelian buku.

Gambar di atas menunjukkan Grafik Penurunan Penjualan Buku di Gramedia
selama pendemi Covid 19


Maka dari itu narasumber menyampaikan untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , selama pandemic Covid 19 supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. 

Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini beliau beserta team dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori (kita dapat mengunjunginya di website : www.andipublisher.com ).

Strategi Pemasaran

Sebagai Direktur Pemasaran bapak Agustinus Subardana membuat Strategi Pemasaran, berikut pemaparannya: 

A Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (On Line )

1. Pentingnya Transformasi Digital 

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri, terutama sektor Industri Perbukuan. 

Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku.

Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, telegram, FB, Instragram, youtube, dll.

Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom, Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE )

Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :

1. Toko Buku 

Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern (Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store), Toko Buku Semi Modern ( mengunakan sistem administasi penjualan per toko), dan Toko Buku Tradisional (sistem transaksinya masih manual). 

   

2. Directselling / kunjungan langsung 

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan. Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
3.  Melakukan Event – Event 

Aktive dalam melakukan event - event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Penutup
Akhir kata kami sebagai “Tenaga pemasaran buku sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya – karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali melalui jalur non formal ikut serta dalam  mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia”.

Maka dari itu Menulis adalah berjuang, Penulis adalah Pahlawan yang akan di kenang selama– lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, Pena adalah senjatanya.



"Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca.
 Membaca adalah jendela dunia”







bm

Dikatakan sukses seorang ibu apabila sudah bisa menghantarkan anaknya kepada Islam yang kaffah.

2 Comments

Mohon berikan komentar yang dengan menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan topik yang dibahas.

  1. resume cukup lengkap, menarik untuk dibaca. semangat menulis...

    BalasHapus
  2. Wah, kalimat pembukaku ditulis di sini! Hehe....

    Paragrafnya bagus, sederhana, tidak terlalu banyak, simpel.

    Lanjutkan, Bu!

    BalasHapus
avatar
Admin Noeng Blog Online
Welcome to Noeng Blog blog