Emosi
Sofi sering mengajarkan anak-anaknya untuk dapat mengungkapkan emosi yang ada dalam diri mereka. "Ungkapkan saja jika kalian sedang merasakan marah, senang, kesal atau sedih, jangan biarkan emosi mengendalikan kalian."
Ternyata, kenyataannya Sofi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk ritme emosinya, puncak dari apa yang ia rasakan adalah diam sehingga menjadi beku disetiap hembusan amarahnya. Ia bingung dengan apa yang terjadi percaya atau tidak tapi nyata, kesadaran akan banyaknya kekurangan pada dirinya membuat ia tertahan untuk mengungkapkan emosi. Yang bisa Sofi lakukan adalah menangis untuk mencairkan emosinya sehingga kembali normal gelombang ritmenya.
Sofi berusaha meyakinkan diri sendiri kalau semua akan baik-baik saja. Ia selalu berdoa untuk tidak meluapkan emosi pada tempat yang salah. Bila emosi mulai kuasai diri untuk berbuat dosa, Sofi berusaha untuk menyentuh dadanya dan sebut " Inni Akhafullah (Sesungguhnya aku takut Allah".
Pengendalian diri yang baik.
BalasHapusKeren, Sofi...
BalasHapusBisa mengendalikan emoai
Sofi pasti mampu kendalikan emosinya..
BalasHapus